Hukum bacaan Ra tafhim terjadi karena:
- Ra berharkat atau berbaris fathah
- Ra berharkat atau berbaris fathatain
- Ra berharkat atau berbaris dhammah
- Ra berharkat atau berbaris dhammatain
- Ra berharkat atau berbaris sukunatau ra mati, huruf sebelum ra berharkat fathah
- Ra berharkat atau berbaris sukun atau ra mati, huruf sebelum ra berharkat dhammah
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ
جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Contoh;
Pada lafadz;
اسرفوا
رحمة
يغفر
غفور
الرحيم
- Ra berharkat atau berbaris kasrah
- Ra berharkat atau berbaris kasratain
- Ra berharkat atau berbaris sukun, huruf sebelum ra berharkat kasrah
Terdapat dua hukum lam jalalah yaitu lam tafkhim dan lam tarqiq. Lam jalalah tafkhim merupakan lam yang terdapat pada alam jalalah yang dibaca secara tebal. Lam jalalah tarqiqi merupakan lam yang terdapat pada alam jalalah yang dibaca secara tipis.
Ali imran ayat 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Hukum bacaan Ra tafhim pada surah Ali imran ayat 159
Pada رَحْمَةٍ karena ra berharkat fathah
Hukum bacaan Ra tarqiq pada surah Ali imran ayat 159
- Pada وَاسْتَغْفِرْ karena ra berharkat sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah
- Pada وَشَاوِرْهُمْ karena ra berharkat sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah
- Pada الْأَمْرِ karena ra berharkat kasrah
Hukum bacaan Lam jalalah tafhim pada surah Ali imran ayat 159
- Pada مِنَ اللَّهِ karena sebelum huruf lam jalalah huruf berharkat fathah
- Pada عَلَى اللَّهِ karena sebelum huruf lam jalalah huruf berharkat fathah
- Pada إِنَّ اللَّهَ karena sebelum huruf lam jalalah huruf berharkat fathah
Dampak Positif Ikhtiar
Ada beberapa dampak positif dalam berikhtiar diantaranya :
- Merasakan kepuasan batin karena dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri, walaupun usahanya dengan susah payah dia lakukan
- Terhormat dalam pandangan Allah dan sesama manusia karena sikap perwira yang dimiliki
- Dapat berlaku hemat dalam membelanjakan harta, karena hasil yang diperoleh memerlukan usaha dan kerja keras
Membiasakan Diri Berikhtiar
Harus disadari bahwa kebutuhan hidup manusia semakin hari semakin banyak dan bermacam-macam. Sedangkan Allah SWT., Yang Maha Pemurah telah menyediakan semua kebutuhan hidup manusia. Oleh karenanya kewajiban manusia ialah berusaha mencapainya dengan kemampuannya yang semaksimal mungkin. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia harus :
- Giat dan bersemangat dalam melakukan suatu usaha terutama yang sifatnya halal
- Tekun dalam melaksanakan suatu tugas yang diamanahkan terhadap dirinya
- Pandai-pandai memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang positif
- Tidak mudah putus asa apabila menghadapi kesulitan
- Berusaha mendapatkan cara yang baru untuk memajukan usahanya
- Harus memiliki semboyang bahwa bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup lebih mulia dari pada meminta bantuan dan menunggu belas kasihan orang lain.
Tawakkal .
Majaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah menyerah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan.
Misalnya, seseorang yang meletakkan sepeda di muka rumah, setelah dikunci rapat, barulah ia bertawakkal. Pada zaman Rasulullah saw ada seorang sahabat yang meninggalkan untanya tanpa diikat lebih dahulu. Ketika ditanya, mengapa tidak diikat, ia menjawab, "Saya telah benar-benar bertawakkal kepada Allah". Nabi saw yang tidak membenarkan jawaban tersebut berkata, "Ikatlah dan setelah itu bolehlah engkau bertawakkal."
Komentar
Posting Komentar
Blog ini di lindungi dengan CHAP-CHA